Senin, 23 Desember 2013

Waspada Terhadap Diri

Sebab itu, siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! 
1 Korintus 10:21



Bila kita membaca ayat ini di Alkitab secara langsung, maka kita perlu memperhatikan apa yang sedang dijelaskan oleh ayat-ayat sebelumnya, agar kita tidak keluar dari konteks pekabarannya
 
Pasal 10 dari buku 1 Korintus ini menjelaskan mengenai keadaan bangsa Israel ketika mengadakan perjalanan di padang gurun. Mereka semua berada dalam perlindungan yang terbaik dari Tuhan, pada siang hari ditudungi oleh tiang awan, pada malam hari oleh tiang api. 
Mereka diperkenankan melintasi laut, sesuatu yang belum pernah terjadi, diberi makan yang menyehatkan dan air yang cukup untuk memenuhi kehidupan di sepanjang perjalanan melintasi padang gurun yang luas.
 
Tetapisungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun” (ayat5). 
Mengapa? Karna pada bagian berikutnya Alkitab menjelaskan bahwa mereka “menginginkan hal-hal yang jahat” (ayat 6). Hal – hal yang bertujuan untuk menyenangkan hati mereka semata – mata, melawan Tuhan, dan bersungut – sungut dalam hidup (ayat 6-10).
 
Hal ini ditulis menjadi peringatan bagi kita, agar kita menjaga hati dan pikiran kita tetap sesuai dengan tujuan Tuhan, mengalahkan segala dosa dan berjalan menuju tanah surgawi. Sudah berapa banyak berkat penjagaan yang Tuhan berikan bagi masing – masing kita, berkat kesehatan, berkat kekuatan menghadapi tantangan, lepas dari maut dan bahaya, memperoleh berkat materi yang lebih daripada orang lain? Dengan ini semua, apakah kita sudah mulai “meyimpang” dari tujuan Tuhan semula, seperti orang Israel?
 
Ketika typhoon Yolanda menerjang Filipina bagian tengah, badan meteorologi Filipina, PAGASA, sudah memperkirakan arah dan kekuatan topan yang akan melanda Filipina. Segala persiapan yang terbaik dilakukan, dan sebagai negara yang terbiasa dilanda berbagai jenis typhoon (nama – nama typhoon saja dari A – Z), maka semua sudah diatur dengan baik. Tetapi ketika badai menerjang, salah seorang pegawai wanita dari PAGASA, ikut menjadi korban tewas diterjang angin, yang berkekuatan lebih dari 350 km/jam.
 
Pada saat ini, marilah kita memeriksa hati kita, apakah dengan segala berkat yang diberikan Tuhan kepada kita, membuat kita terbuai dan berbelok dari kekudusan hidup kita di hadapan Tuhan? 
Mari kita memperbaiki hubungan dengan Tuhan, waspada dan selalu bergantung kepada Yesus, maka hidup kita akan tetap aman sejahtera selamanya. Jangan merasa diri sudah kuat dan aman, datang pada Yesus setiap hari, maka kita akan terlindung dari segala badai yang bisa membinasakan kita.
Tuhan kiranya memberkati kita sekalian. Amin.